Mak,
Apa kabarmu?
Siang ini kubiarkan dadaku merumput mentanah
agar rebah menjadi peta kerinduan
menuju doa-doa
Mak,
hidup tak selalu terasing
seperti katamu,
ada jiwa kupu-kupu dalam setiap sapa
dan selengkung senyum di bibir malaikat
Itu milikmu, Mak
seperti saat kau mengkasihku di perutmu
sembilan purnama
membelai setiap lalai di kanakku
hingga aku menumbuh dan kau meluruh
usia tak pernah sia-sia
Kau ikhlas, mak
ijinkan kupeluk keikhlasan yang sama
untuk tanah merah penguburmu
biar doa-doa melangit bersama bintang-bintang
dan Tuhan mencatatnya
sebagai tiket menuju surga.
Bekasi, 25 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar